Minggu, 13 Februari 2011

Manajemen Keuangan Internasional

Eksposur Ekonomi

EKSPOSUR OPERASI

A. Pengertian Ekposur Operasi

Eksposur operasi mengukur setiap perubahan pada nilai sekarang perusahaan yang disebabkan oleh perubahan aliran kas operasi, karena perubahan yang tak terduga pada kurs valuta asing. Analisis eksposur operasi bertujuan untuk mengetahui dampak dari perubahan kurs valuta asing (yang tak terduga) terhadap kegiatan operasi dan posisi bersaing perusahaan. Melalui analisis tersebut akan dapat dirumuskan langkah-langkah strategis atau teknik-teknik operasi yang mungkin ditempuh untuk mempertahankan atau bahkan mempertinggi nilai perusahaan.

Perusahaan kurs valuta asing dapat mempengaruhi seluruh kegiatan operasi perusahaan, seperti aktivitas pemasaran, keuangan, produksi, dan pembelian. Oleh karena itu, besarnya dampak dari eksposur operasi akan ditentukan oleh kepekaan masing-masing fungsi operasi perusahaan terhadap perubahan kurs valuta asing. Hal ini pada akhirnya akan menentukan kemampuan bersaing dan nilai perusahaan. Di sini yang diperhitungkan adalah perubahan kurs valuta asing yang tak terduga, bukan yang sudah diperkirakan sebelumnya. Perubahan kurs valuta asing yang sudah diduga telah dimasukkan dalam perencanaan perusahaan.

B. Manajemen Eksposur Operasi

1. Strategi Pemasaran

Seleksi pasar menentukan pasar mana yang akan dimasuk i dan menggunakan stragtegi yang bagaimana. Negara dengan mata uang yang menguat merupakan target yang cukup menarik diamsuki karena harga menjadi relative lebih mahal dibandingkan dengan harga produk impor .

Manajer bisa melakukan segmentasi pasar untuk mengurangi sensitive pasar terhadap perubahan harga. Perubahan kurs terutama akan meneybabkan daya saing harga akan berubah. Jika suatu perusahaan tidak mampu dalam persaingan harga, maka yang dilakukan adalah memfokuskan pada segn yang tidak begitu sensitiv terhadap harga. Segmen tersebut biasanya segmen pasar yang memiliki pendapatan tinggi (misal eksekutive atau manajer). Jadi produk-produk yang ditawarkan lebih ditekankan pada barang mewah dan untuk golongan menengah ke atas.

Strategi Bauran Pasar :

a. Produk

Untuk sensitivitas pasar terhadap harga, perusahaan bisa mengembangkan lini produk yang beragam, tidak hanya tergantung apada produk yang menggunakan harga sebagai alat persaingan. Untuk mengembangkan produk, kegiatan riset dan pengembangan merupakan hal yang penting. Inovasi produk yang terus menerus bisa mendorong munculnya produk baru yang sekaligus memperkuat daya saing perusahaan,dan mengurangi sensitivitas harga pada pasar yang dihadapi oleh perusahaan.

b. Harga

Jika kurs berubah ada dua tujuan yang tidak selalu konsisten:

pangsa pasar dan marjin keuntungan (profit margin). Jika mata uanga negara mengalami devaluasi/depresiasi, produk yang dihasilkan oleh perusahaan di negara tersebut akan relatif menjadi murah. Perusahaan mempunyai dua pilihan:

1. Harga berubah.

Jika terjadi depresiasi mata uang suatu negara, biasanya barang impor akan naik, dan kemungkinan harga barang impor akan ikut naik.

2. Harga tetap

Jika harga tidak berubah, perusahaan mempunyai kesempatan untuk meningkatkan pangsa pasar. Tetapi strategi tersebut tidak akan meningkatkan marjin keuntungan.

  1. Promosi

Untuk menghadapi perubahan kurs, promosi dilakukan konsisten dengan strategi produk harga.

  1. Distribusi

Strategi distribusi mengikuti strategi pasar dan produk.

2. Strategi Keuangan

Beberapa teknik dalam keuangan bisa dipakai untuk mengelola eksposur operasi, antara lain :

a. Hedging alami dengan menyesuaikan aliran kas masuk dengan aliran kas keluar.

b. Back to back loan

c. Swap

d. Lead dan lag

Hedging alamiah. Melalui hedging alamiah, perusahaan multinasional berusaha menyeimbangkan denominasi aliran kas masuk dengan denominasi aliran kas keluar. Ada beberapa cara untuk melakukan natural hedging. Pertama, perusahaan di Indonesia dapat mencari pinjaman dalam US$. Kedua, menjalin kerja sama dengan pemasok dari Amerika Serikat, di mana pembayaran dilakukan dalam US$. Ketiga, melakukan currency switching, yaitu mencari mitra bisnis dari negara non Amerika Serikat, yang mau menerima pembayaran dalam US$.

Back to back loan. Perusahaan multinasional induk memberikan pinjaman dalam bentuk mata uang negara tersebut kepada cabang yang berada di negara lain. Perusahaan induk tidak perlu memasok dana secara langsung. Jika memasok dana secara langsung, akan terjadi eksposur valuta asing. Jadi, perusahaan induk memberikan dana dalam bentuk mata uang negara induk, kemudian dikonversikan ke dalam mata uang negara anak perusahaan, kemudian diberikan ke anak perusahaan tersebut.

Swap. Swap mata uang dilakukan dengan menukar aliran kas dengan denominasi yang berbeda di mana terdapat dua pihak saling mempertukarkan suatu aliran arus kas dengan aliran arus kas lainnya. Untuk memudahkan pertukaran swap, dealer (bank swap) bisa digunakan dalam hal ini.

Leading dan Lagging. Leading berarti mempercepat aliran pembayaran, sedangkan lagging berarti memperlambat pembayaran. Jika mata uang suatu negara diperkirakan akan mengalami depresiasi yang signifikan, maka aliran kas masuk dengan denominasi mata uang tersebut lebih dipercepat. Jika aliran kas masuk tersebut dibayar pada waktu mata uang sudah terdepresiasi, maka nilai aliran kas tersebut akan berkurang. Sedangkan aliran kas keluar dengan denominasi mata uang tersebut akan lebih jika diperlambat (lagging)

Strategi Produksi

  1. Komposisi Input

Salah sayu perubahan yang ringan sebagai akibat perubahan kurs adalah mengubah komposisi input. Prusahaan multinasional mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalam hal ini. Perusahaan biasa menggunakan input yang lebih banyak dari negara yang mata uangnya mengalami depresiasi, dan mengurangi input dari negara dengan mata uang yang menguat.

  1. Pemindahan Fasilitas Produk

Perusahaan multinasional yang mempunyai peroduk di beberapa negara, tingkat produksinya bisa diubah. Tngkat produksi akan ditingkatkan di pabrik di negara yang mata uangnya lemah. Sebaliknya, jika mata uang suatu negara menuat tigjat produksi di pabrik di negara tersebut akan diperkecil.

  1. Lokasi pabrik

Dalam jangka pendek, kebijakan produksi seperti mengubah komposisi input atau memindahkan fasilitas produksi bisa dilakukan dalam jangka pendek. Perusahaan multinasional juga bisa memindahkan lokasi pabriknya, yang biasanya ke negara yang tenaga kerjanya lebih murah. Sehingga bisa menekan biaya produksi bisa ditekan.

  1. Meningkatkan produktivitas

Salah satu cara mengatsi masalah eksposur ekonomi yang cukup fundamental adalah dengan meningkatkan produktifitas. Pabrik yang tidak efisien ditutup, otomatisasi bisa lebih diperbanyak hubungan manajemen dengan pekerja lebih dipererat, hubungan dengan pemasok dan pihak lain yang terkait lebih dipererat, kualitas ditingkatkan. Dengan meningkatkan produktivitas, kebutuhan relokasi pabrik menjadi lebih berkurang karena perusahaan multinasional bisa mengkompensasi eksposur mata uang asing dengan kenaikan produktivitas.

C. Mengukur Dampak Eksposur Ekonomi

Perubahan yang tidak diharapkan dalam nilai tukar memberikan dampak terhadap cash flow harapan pada empat tingkat yaitu:

1. Jangka pendek

Dampak pertama terhadap cash flow yang diharapkan terdapat dalam anggaran operasi satu tahun. Laba atau rugi tergantung pada mata uang denominasi dari cash flowmata uang yang diharapkan. Mata uang denominasi tidak dapat diubah untuk berbagai kewajiban yang ada sekarang. Maka dari itu, cash flow yang terealisasikan akan berbeda dari cash flow yang diharapkan dalam anggaran. Namun, dengan berlalunya waktu, harga dan biaya akan berubah sehingga mencerminkan berbagai kenyataan kompetitif baru yang disebabkan perubahan dalam nilai tukar.

2. Jangka Menengah: Kasus Keseimbangan

Dampak tingkat kedua terhadap cash flow jangka menengah yaitu dalam kondisi keseimbangan, perusahaan harus mampu menyesuaikan harga dan factor cost dalam perjalanan waktu untuk mempertahankan tingkat cash flow yang diharapkan. Dalam hal ini mata uang denominasi dari cash flow yang diharapkan tidak sepenting seperti di negara-negara dimana cash flow itu berasal. Bila keseimbangan terjadi secara terus menerus, dan sebuah perusahaan bebas menyesuaikan harga dan biayanya untuk mempertahankan posisi kompetitif yang diharapkanya, operating exposurenya mungkin sama dengan nol. Akibatnya, nilai pasarnya mungkin juga akan berubah.

3. Jangka Menengah: Kasus Ketidakseimbangan

Dalam hal ini, perusahaan mungkin tidak mampu menyesuaikan harga dan biaya untuk mencerminkan berbagai realitas kompetitif baru yang disebabkan oleh perubahan dari nilai tukar. Cash flow perusahaan yang terealisasi akan berbeda dari cash flow yang diharapkan.

4. Jangka panjang

Dalam hal ini, cash flow perusahaan akan dipengaruhi oleh reaksi-reaksi dari kompetitor yang ada dan calon kompetitor terhadap perubahan nilai tukar dalam kondisi ketidakseimbangan. Perusahaan yang terkena kompetisi internasional, akan ter-exposed terhadap operating exposure valuta asing dalam jangka panjang dimana pasar valuta asing tidak terus berada dalam keseimbangan.

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =)) Didukung oleh NewPurwacarita

Posting Komentar